Mediajustitia.com – Justitia Training Center salah satu lembaga sertifikasi mediator yang terakreditasi oleh Mahkamah Agung dan tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) telah sukses menggelar penutupan In House Training Pelatihan dan Sertifikasi Mediator yang bekerjasama dengan Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Diponegoro dan Renjana pada 1 Desember 2024.
Agenda penutupan ini dihadiri oleh Joko Sulistyanto, S.H., M.H., selaku Direktur Utama PT Renjana dan Andriansyah Tiawarman K, S.H., M.H., CCD., CTLC., CMLC., C.Med. selaku Presiden Direktur Justitia Training Center.
Dalam penutupannya, Joko Sulistyanto, S.H., M.H., menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki makna mendalam, di mana pembukaan diawali dengan lagu Indonesia Raya dan penutupan ditutup dengan lagu Padamu Negeri.
“Ilmu yang kita dapat dari pelatihan dan sertifikasi mediator ini harus kita berikan kepada bangsa dan negara kita.”
Joko juga mengajak peserta untuk bersama-sama memperjuangkan sertifikasi mediator, “Kita sama-sama berjuang untuk sertifikasi mediator agar bisa masuk minimalnya di wilayah pengadilan se-Jawa Tengah, maksimalnya di seluruh wilayah Indonesia.”
Ia berharap para peserta dapat menjadi mediator yang kompeten dan mampu memberikan kontribusi nyata di bidangnya. Di akhir sambutannya, Joko juga menyampaikan harapan agar kerja sama serupa dapat terus terjalin di masa mendatang melalui kegiatan-kegiatan lainnya.
Andriansyah Tiawarman K., S.H., M.H., CCD., CTLC., CMLC., C.Med., menyampaikan laporan hasil pelaksanaan uji sertifikasi, di mana seluruh 72 peserta yang mengikuti pelatihan dan sertifikasi dinyatakan lulus dan resmi menjadi mediator bersertifikat.
“Pertama, laporan hasil pelaksanaan uji sertifikasi. Sebanyak 72 peserta yang mengikuti uji sertifikasi, dinyatakan lulus dan sah menjadi mediator bersertifikat,” jelasnya.
Selain itu, Justitia Training Center memberikan penghargaan tambahan kepada peserta terbaik, mediator terbaik, dan kelompok terbaik sebagai bentuk apresiasi atas capaian mereka. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan dalam mediasi terletak pada kemampuan membangun kenyamanan bagi kedua belah pihak yang terlibat.
Ia mengakhiri dengan memberikan apresiasi yang tinggi kepada para narasumber, fasilitator, serta pihak-pihak yang berkontribusi, termasuk IKA FH UNDIP, Renjana, dan Justitia Training Center.
Di akhir acara, sejumlah peserta menyampaikan kesan dan apresiasi atas pelatihan yang telah diikuti. Salah satu peserta, Angelia dari kelompok 1C, menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat.
“Terima kasih kepada IKA FH UNDIP, Renjana, dan Justitia yang telah memberikan pengalaman terbaiknya untuk kita pelajari bersama, apa maknanya, apa yang dapat kita ambil dari pengalaman dan juga wawasan yang telah diberikan. Terakhir, kami peserta mengucapkan terima kasih banyak atas ilmu yang diberikan.”
Peserta lainnya, Sofa, juga memberikan apresiasinya dengan menyampaikan, “Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberi kenikmatannya, dan menurut saya pribadi ini merupakan sebuah anugerah dan penghargaan bagi diri saya, pun saya yakin kepada teman-teman, karena kita telah difasilitasi untuk belajar lebih bahkan mengambil sertifikasi tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.”
Pelatihan dan sertifikasi mediator yang diselenggarakan oleh Justitia Training Center berhasil menghasilkan 72 peserta yang lulus dan sah menjadi mediator bersertifikat, dengan harapan memperluas jangkauan sertifikasi mediator di Indonesia dan meningkatkan kualitas mediator yang kompeten.