MediaJustitia.com: Gebrakan awal tahun, Afrina Academy gelar High Impact Learning (“HIL”) pada 24 Februari 2024 di Cecemuwe Cafe & Space, Senayan.
Sebagai informasi, Afrina Academy belum lama berganti nama dari “Afrina Fellowship” yang hanya memiliki 1 (satu) program fellowship yaitu pemberian 1 (satu) kali dana pendidikan dalam setahun.
“Kami mengganti nama menjadi Afrina Academy karena ingin berkontribusi lebih dan mendedikasikan Afrina pada cakupan yang lebih luas lagi, seperti beasiswa full coverage dan kegiatan-kegiatan seperti workshop, training, mentorship, serta high impact learning,” jelas Zaskia Putri, Esq (Founder of Afrina Academy) dalam video rekaman yang ditayangkan di awal kegiatan.
Zaskia berharap, melalui HIL, para peserta bisa menambah wawasan melalui sesi interaktif bersama narasumber, selain itu juga menjalin relasi dan networking antar para peserta, serta menikmati jalannya acara (having fun).
Dengan topik “Entrepreneur Talk: How to Build Profitable Business <5 Years”, HIL terselenggara dengan metode private workshop dan interactive discussion dan terbagi atas 3 (tiga) sesi.
Pada sesi pertama, Paquita Genuschka dan Gilang Candraditya selaku Co-Owner Bansar & Supper membawakan sub-topik terkait “How to Build Reputable Business Less than 1 Year”
Genus dan Gilang secara bergantian menjelaskan persiapan-persiapan apa saja yang harus dilakukan dalam kurun waktu 90 hari, 60 hari, dan 30 hari sebelum pembukaan toko. Lebih lanjut, keduanya juga menjelaskan mengenai details pada saat preparation phase, market research, production and opening, serta metode pemasaran/promosi apa yang umum untuk dilakukan.
Keduanya banyak membagikan pengalaman selama membangun Bansar dan Supper, serta menegaskan kepada peserta HIL untuk tidak takut untuk berkolaborasi dengan brand serupa ataupun bergabung ke dalam komunitas.
Sesi kedua dengan sub-topik “Business and Financial Aspect” dibawakan langsung oleh Bintang Nugroho (Founder SmartCashFlow.ID).
Membahas aspek keuangan dan metode perhitungan dalam bentuk apa saja yang umumnya dilakukan saat berbisnis, Bintang turut menjelaskan terkait financial reporting yang umumnya meliputi sales report, inventory report, fixed assets, serta bank reconciliation.
“Ingat, untuk bisa mendapat profit dari suatu bisnis itu membutuhkan waktu. Terkadang orang lupa bahwa return-nya membutuhkan “periode”, yang diingat hanya risk dan return-nya saja. Hal ini juga yang perlu teman-teman pertimbangkan saat hendak menggaet investor,” ujarnya.
Citra Natasya (Working Mom of 3 & Entrepreneur) pada sesi ketiga membawakan sub-topik mengenai “The Gender Roles of Entrepreneurship” yang pada pokoknya mengingatkan para peserta untuk mengedepankan kolaborasi dan menemukan peran gender dalam entrepreneur.
“Dalam entrepreneur kita akan berevolusi seiring dengan perkembangan kita sebagai manusia. Akan beda bisnis yang kita jalankan sebelum dan sesudah lulus kuliah, menikah, dan punya anak. Semua ada tingkatannya, disitulah kita harus memiliki sense of belongings agar tidak hilang arah dan bisa menggandeng support system di sekitar kita,” ujar Citra.
Citra menekankan bahwa perempuan bebas dan berhak untuk berpendidikan tinggi serta menggapai cita-citanya tanpa harus mempedulikan omongan orang lain. Lebih lanjut, Citra berpesan agar para peserta percaya diri dan tidak takut untuk berkolaborasi dengan tetap mengedepankan kesetaraan.
HIL berlangsung dengan cukup intens, pada penghujung kegiatan, para peserta aktif melontarkan pertanyaan dan berdiskusi secara langsung dengan narasumber terkait rencana dan tata kelola bisnis yang hendak dijalankan.
Selain HIL, pada 2024, Afrina Academy akan melakukan berbagai kegiatan menarik lainnya, tanpa terkecuali memberikan beasiswa kepada siswa dan/atau mahasiswa yang memiliki keterbatasan untuk mengakses pendidikan.
Loading ...