Gonzalo Al Ghazali Terkecoh Penipuan Akpol: Kerugian Mencapai Rp4,9 Miliar!

17 October 2024 | 33
Instagram, Gonzalo Algazali, Crazy Rich Makassar tertipu calo Akpol Rp 4,5 miliar.

Mediajustitia.com – Gonzalo Al Ghazali, seorang anak dari keluarga kaya di Makassar, menjadi korban penipuan dengan kerugian mencapai Rp4,9 miliar. Ia ditipu oleh seseorang yang mengklaim dapat membantunya lolos seleksi taruna Akademi Kepolisian (Akpol).

Setelah menyadari bahwa mereka menjadi korban penipuan, keluarga Gonzalo melaporkan Andi Fatmasari Rahman, seorang aktivis antikorupsi lokal, ke pihak berwajib. Andi sudah ditangkap oleh Polrestabes Makassar dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan.

Kasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana, mengungkapkan bahwa pelaku ditangkap di rumahnya di Kabupaten Bone pada 29 September lalu. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pengacara terlapor.

Dalam kasus ini, Andi dikenakan Pasal 378 KUHPidana tentang penipuan, yang mengancam hukuman penjara lebih dari lima tahun. Pelaku menggunakan modus mengklaim memiliki hubungan dekat dengan beberapa jenderal di kepolisian dan anggota Komisi III DPR RI, serta menawarkan bantuan kepada Gonzalo untuk lolos seleksi.

Ibu korban, Citra Insani, menjelaskan melalui akun Instagramnya bahwa pelaku mengaku mengenal pejabat dari berbagai instansi, termasuk menyebut nama Ahmad Sahroni, yang katanya akan membantu anaknya. Pelaku kemudian meminta uang berkali-kali.

Keluarga Citra Insani dikenal sebagai hartawan di Makassar, dengan bisnis yang mencakup klinik kecantikan dan agen perjalanan. Nenek Gonzalo, Rosdiana, menjelaskan bahwa kasus ini dimulai ketika Gonzalo ingin mendaftar sebagai taruna Akpol 2024 dan bertemu dengan pelaku.

Rosdiana menambahkan bahwa pelaku menawarkan jasanya untuk membantu Gonzalo masuk Akpol. Tindakan Andi Fatmasari sangat merugikan keluarga mereka, dengan total kerugian mencapai Rp4,9 miliar, termasuk emas batangan.

Keluarga Gonzalo percaya pada pernyataan pelaku karena dia mengklaim memiliki kedekatan dengan politikus NasDem, Ahmad Sahroni, serta pejabat di Mabes Polri, termasuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pelaku meminta uang dengan janji bisa membantu Gonzalo lolos seleksi, dan keluarga korban memberikan uang secara bertahap.

Uang yang diberikan mencapai total Rp4,9 miliar, termasuk beberapa emas batangan dan cincin emas. Kerugian itu diambil secara bertahap, dimulai dari Rp1,5 miliar yang ditransfer untuk keperluan dokumen dan mengatasi persaingan.

Untuk meyakinkan keluarga, pelaku sempat membawa Gonzalo ke Jakarta untuk bertemu dan makan malam dengan Kapolri. Setelah itu, dia juga membawanya ke Semarang agar terlihat seolah-olah sedang mengurus keperluan untuk lolos seleksi. Namun, Gonzalo tidak lolos seleksi dan akhirnya meminta pulang setelah mendengar dari teman-temannya bahwa namanya tidak ada dalam daftar kelulusan.

Sahroni menanggapi kasus ini dengan menyatakan bahwa sangat disayangkan ada orang yang tertipu dengan menggunakan namanya. Ia juga mengingatkan bahwa setiap orang harus menyadari risiko yang ada.

Menurut pernyataan resmi dari Polri, semua masyarakat yang ingin mendaftar, baik untuk jalur Akpol, Bintara, maupun Tamtama, tidak akan dikenakan biaya pendaftaran.

Berita ini telah terbit di cnnindonesia.com

 

banner-square

Pilih Kategori Artikel yang Anda Minati

View Results

Loading ... Loading ...