Mendorong Ekonomi Hijau, KAHGAMA Bahas Implementasi Bursa Karbon

20 February 2025 | 41

MediaJustitia.com – Dalam rangka menambah pemahaman menuju ekonomi hijau, Keluarga Alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (KAHGAMA) menggelar Sharing Session bertajuk “Mengenal Bursa Karbon: Peluang, Tantangan dan Implementasinya di Indonesia”.

Kamis (19/02/25), kegiatan dibuka oleh laporan ketua pelaksana, Margaret Gozali, S.H., M.Kn. menyampaikan bahwasanya kegiatan terinisiasi dari obrolan di “warung kopi” yang kemudian direalisasikan untuk mengetahui lebih lanjut tentang bursa karbon dan kontribusi apa yang bisa dilakukan.

Sejalan dengan hal tersebut, Prof. Dr. Drs. Paripurna P. Sugarda, S.H., M.Hum., LL.M. (ketua Umum KAHGAMA), menyampaikan rasa senang dan bangganya karena para peserta menyempatkan waktu untuk berkumpul membahas topik yang sangat penting pada kegiatan yang diinisiasi oleh KAHGAMA, serta berhasil mengundang para expert di bidangnya.

Prof. Paripurna turut menyoroti standar yang diguanakan di Indonesia dalam bursa karbon bukanlah standar internasional, sehingga menimbulkan disparitas yang cukup besar.

“Bursa karbon ini untuk pengembangan industri, peluangnya bagus dan partisipasi dalam lingkungan juga baik. Kegiatan ini juga in line dengan Dies Natalis Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada yang bertemakan blue economy. Senang sekali baik UGM ataupun alumni concern dengan lingkungan dan tantangannya di masa depan,” ujar Prof. Paripurna dalam wawancara bersama tim Media Justita.

Kegiatan dimoderatori oleh Bhirawa Jayasidayatra Arifi, S.H., LL.M (Wakil Sekretaris Jenderal KAHGAMA) dengan menghadirkan 3 (tiga) narasumber, antara lain Dr. Wahyu Marjaka, M.Eng (Direktur Tata Kelola Penerapan Nilai Ekonomi Karbon Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim-Kementerian LHK RI), Dr. Istiana Maftuchah, S.Si., M.Si., GPS (Deputi Direktur Pengawasan Bursa Karbon OJK), dan Erlangga D.A. Gaffar (Praktisi Hukum, Direktur Indika Nature).

 

Sharing Session ditutup dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para peserta.

Adapun, Margaret Gozali, S.H., M.Kn. menyampaikan bahwa sejatinya peminat terhadap kegiatan cukup tinggi, namun jumlah partisipan dibatasi agar peserta bisa lebih fokus untuk menyimak dan berdiskusi.

“Karena memang kami adakan pemahaman dari basic karena kami begitu concern, kenapa hal ini tidak booming, tidak populer, padahal kalau bisa diimplementasikan dampaknya akan sangat baik, terlebih Indonesia merupakan pemilik sektor kehutanan terbesar,” lanjutnya.

Melalui forum ini, para peserta diharapkan dapat memahami lebih jauh mekanisme bursa karbon, bagaimana regulasi yang ada dapat mengakomodasi transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan bagaimana bisa berkontribusi untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

banner-square

Pilih Kategori Artikel yang Anda Minati

View Results

Loading ... Loading ...