MEDIAJUSTITIA.COM – Bali International Arbitration and Mediation Center (BIAMC) bekerjasama dengan Justitia Training Center, Asian Law Students Association Indonesia (ALSA) dan Universitas Yarsi sukses menyelenggarakan simulasi arbitrase yang bertajuk Live Action Simulation : Taking Arbitration To The Stage pada hari Rabu, 30 Oktober 2019. Acara yang dilaksanakan di Gedung Ar-Rahiim, Universitas Yarsi ini diikuti kurang lebih 150 peserta yang mayoritas terdiri dari mahasiswa dan diikuti juga oleh beberapa praktisi hukum dan akademisi.
Acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Harald Sippel, MBA FCIArb, selaku Academic Diretor of BIAMC, beliau mengucapkan rasa syukur atas terlaksananya simulasi arbitrase ini sekaligus memberikan kenang-kenangan untuk para actor dan tamu undangan yang menyempatkan hadir untuk menyaksikan simulasi arbitrase ini. Selain itu, berkesempatan pula Prof. Supancana perwakilan dari BIAMC dan Francis, SC, PBM perwakilan dari Rajah & Tann Singapore untuk menyampaikan keynote speech sebelum dimulainya simulasi arbitrase.
Simulasi arbitrase ini diisi oleh beberapa praktisi yang memang tak diragukan lagi kemampuan dan pengalamannya di dunia arbitrase, seperti Eri Hertiawan (Assegaf Hamzah and Partners), Swee Yen KOH (Wong Partnership), Paul Star (Kind and Wood Mallesons), Andi Kadir (Hadiputranto, Hadinoto and Partners), Charis Tan (DWF LLP), Steven Lim (39 Essex Chambers), SeungMin Lee (Shin and Kim), Elijah Putilin (Putilin Sippel), Prof. James Claxton (Kove University School of Law), dan Tony Andriotis (Qunn Emanuel).
Simulasi arbitrase yang dinaratori oleh Prof. Steve Ngo dari Aquinas Law Alliance LLP ini bercerita mengenai kasus antara Perusahaan Konstruksi dengan pihak Airport di Indonesia yang sedang menjalankan pembangunan International Aiport di Indonesia, dimana pihak Perusahaan Konstruksi melakukan wanprestasi terhadap perjanjian antara keduanya. Pihak Airport ingin membawanya ke Court. Namun, dalam klausula perjanjian terdapat penyelesaian sengketan melalui Arbitrase terlebih dahulu.
Tidak Didapatkan di Kelas
Simulasi arbitrase berjalan dengan baik dan lancar, saat diwawancarai Media Justitia, Dr. Harald Sippel mengungkapkan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah mensukseskan simulasi arbitrase ini. Tak lupa, beliau tak bisa menutupi kesenangannya dengan banyaknya partisipasi mahasiswa dalam simulasi arbitrase ini. Harlad menyampaikan bahwa simulasi arbitrase ini tidak akan pernah didapatkan di dalam buku-buku pelajaran maupun kursus sekalipun, “saya sangat merasa bersyukur karena banyak sekali mahasiswa yang hadir, ini sangat luar biasa karena yang mereka dapatkan hari ini tidak akan pernah mereka temukan di buku-buku pelajaran ataupun kursus” Ujar Harald Sippel. Pun Harald menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya simulasi arbitrase ini bukan hanya untuk memberikan informasi mengenai arbitrase, namun juga ingin menginspirasi mahasiswa-mahasiswa yang hadir.
Tak hanya itu, Eri Hertiawan yang menjadi Arbitral Tribunal dalam simulasi pun menyampaikan bahwa simulasi ini sangat membantu mahasiswa untuk melihat proses the real arbitrase yang sejatinya tertutup dan berbeda dengan litigasi terbuka pada umumnya. Pun melalui simulasi ini, Pak Eri menyampaikan harapannya agar simulasi seperti ini dapat membantu mahasiswa menemukan passion nya sebagai mahasiswa hukum, “event sepert ini sangat positive karena mahasiswa terbantu untuk menemukan passionnya untuk menjadi litigator atau trail lawyer yang berbeda dengan corporate lawyer, dan semoga event ini dapat memberikan semangat bagi mereka semua untuk dapat mencontoh dan belajar karena kita yakin mereka mempunyai potensi yang lebih dari kita karena bukan kita yang terbaik, tapi yang muda ini bisa menjadi lebih baik dari kita” Ucap Pak Eri. (Redaksi Mediajustitia.com)